Materi Pengertian, Tujuan dan Manfaat Anggaran Variabel
MATERI IX
PENGERTIAN,
TUJUAN DAN MANFAAT ANGGARAN VARIABEL
Deskripsi
Materi :
Mampu
menghitung anggaran biaya variabel
Pemahaman
terhadap anggaran biaya flexibel/variable
Pengertian Anggaran Variabel
Dari buku dan
sumber belajar terdapat banyak pengertian atau definisi dari anggaran variabel.
Menurut buku Manajemen Biaya karangan Hansen dan Mowen, anggaran variabel
didefinisikan sebagai biaya yang secara jumlah bervariasi berbanding langsung
terhadap perubahan pada pendorong kegiatan. Menurut buku Pengantar Ilmu Ekonomi
Mikro karangan Gilarso mengatakan bahwa biaya variabel ialah biaya yang
jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan besar kecilnya jumlah produksi. Dalam buku
Anggaran Bisnis karangan Drs. Gunawan Adisaputro, M.B.A. dan Yunita Anggarini,
S.E., M.Si., anggaran variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah secara
proporsional dengan perubahan volume kegiatan. Sehingga secara total biaya ini
berubah-ubah, tetapi secara rata-rata per unit output tidak berubah. Biaya
bahan mentah langsung merupakan salah satu contoh biaya yang termasuk kategori
ini.
Dalam perhitungan
di dalam anggaran yang ada dalam sebuah perusahaan sering didasarkan pada
tingkat kapasitas tertentu. Apabila terdapat perubahan dari kapasitas yang
direncanakan, maka terdapat kesulitan untuk dapat mengetahui sejauh mana akibat
perubahan tersebut terhadap pendapatan dan biaya yang ada di dalam perusahaan
yang bersangkutan. Karena itu manajemen perusahaan sebaiknya telah mempunyai
persiapan yang cukup untuk menghadapi terjadinya perubahan tersebut.
Untuk persiapan
dalam menghadapi kemungkinan terjadinya perubahan yang ada di dalam perusahaan
tersebut, manajemen perusahaan dapat menyusun anggaran dalam bentuk yang
berbeda dengan anggaran yang bersifat tetap. Anggaran ini biasa disebut dengan
Anggaran Variabel. Disebut anggaran variabel karena anggaran ini disusun di
dalam beberapa tingkat kapasitas yang tidak tetap melainkan bersifat variabel.
Dengan disusunnya anggaran variabel, maka manajemen perusahaan akan dapat lebih
mengetahui berapa besarnya perubahan pendapatan dan perubahan biaya yang akan
terjadi seandainya terjadi perubahan kapasitas yang dipergunakan di dalam
perusahaan.
Sedangkan anggaran
tetap (fixed budget) merupakan anggaran yang disusun atas dasar satu titik
tingkat kapasitas tertentu, maka anggaran variabel ini merupakan anggaran yang
disusun atas dasar suatu interval kapasitas yang ada di dalam perusahaan.
Dari semua
pengertian dan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa anggaran variabel
adalah anggaran yang dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan kapasitas
produk yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Semakin banyak produk atau output
yang dihasilakn perusahaan maka semakin besar pula anggaran atau biaya variabel
yang dikeluarkan perusahaan. Hal ini dikarenakan ada penambahan biaya untuk
membeli bahan baku dan bahan pembantu yang diperlukan dalam proses produksi
perusahaan tersebut.
Tujuan Anggaran Variabel
Tujuan pendekatan
anggaran variabel yang utama adalah untuk menunjukkan bagaimana dan
sampai sejauh mana biaya dipengaruhi oleh volume output. Hubungan antara faktor
biaya dan output tersebut ditunjukkan dalam anggaran variabel ini.
Dengan demikian,
anggaran variabel menjadi rumus atau petunjuk atau petunjuk yang mempedomani
bagaimana setiap elemen biaya akan berubah sehubungan dengan adanya perubahan
dalam volume, output atau tingkat kegiatan perusahaan. Hubungan tersebut
ditunjukkan dalam suatu relevant range, yakni suatu interval batas berlakunya
anggaran variabel yang disusun. Ditetapkannya interval tersebut mengingatkan
bahwa biaya-biaya tetap dalam jangka panjang bisa berubah.
Manfaat Anggaran Variabel
Penggunaan anggaran
variabel dalam perusahaaan akan mempunyai beberapa kegunaan tertentu bagi
perusahaan yang bersangkutan. Beberapa manfaat tersebut antara lain sebagai berikut:
- Manajemen perusahaan akan memperoleh gambaran yang lebih jelas apabila terdapat perubahan tingkat kegiatan yang dilaksanakan di dalam perusahaan. Meskipun tingkat kegiatan yang akan dilakukan dalam perusahaan ini telah direncanakan dengan baik, namun kemungkinan terdapatnya perubahan pelaksanaan dari tingkat.kegiatan ini tetap ada. Dengan penyusunan anggaran tetap, akan sulit diketahui bagaimanakah dampak perubahan tingkat kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut khususnya terhadap pendapatan, biaya dan keuntungan perusahaan tersebut.
- Penyusunan anggaran perusahaan, khususnya yang menyangkut biaya tidak langsung akan lebih mudah dilakukan. Sebagaimana diketahui di dalam biaya tidak langsung ini pada umumnya akan terkandung biaya semi variabel. Dengan menunjuk kepada tingkat kapasitas tertentu jumlah biaya tidak langsung ini belum tentu segera dapat diketahui besarnya. Atas bantuan anggaran variabel, berapapun kapasitas yang akan dipergunakan sejauh masih berada di dalam kisar relevan akan segera dapat ditentukan besarnya.
- Pengawasan penggunaan dana akan menjadi lebih mudah apabila perusahaan mempunyai anggaran variabel. Hal ini disebabkan oleh karena adanya anggaran variabel ini, manajemen perusahaan akan dapat mengetahui seberapa besarnya dana yang diperlukan untuk setiap tingkat kegiatan. Dengan demikian maka pengeluaran dana akan dapat dikelola dengan baik karena jumlah dana yang diperlukan untuk setiap kegiatan ini dapat diketahui dengan benar.
Secara umum dapat
dikatakan bahwa penggunaan anggaran variabel di dalam suatu
perusahaan akan mempunyai manfaat yang besar khususnya di dalam perencanaan
dan pengendalian penggunaan dana didalam perusahaan.
Perilaku dan
Karakteristik Biaya
Untuk menyusun Angaran Variabel maka setiap biaya
harus dapat dikelompokkan sebagai biaya tetap, biaya variabel atau biaya semi
variabel. Tanpa itu, maka anggaran variabel tidak dapat disusun. berikut
penggolongan biaya berdasarkan perilaku dan karakteristik masing-masing golongan:
A. Biaya Tetap
Adalah biaya yang
tidak berubah karena perubahan output atau aktivitas yang
produktif, sehingga jumlahnya tetap konstan selama jangka periode pendek dalam
suatu relevant range aktivitas. Biaya tetap memiliki Karakteristik
sebagai berikut::
- Controllability
Secara umum
biaya tetap dapat dikontrol oleh manajemen perusahaan, artinya secara umum
manajemen perusahaan dapat mengendalikan (sebagian besar) biaya tetap. Meskipun
biaya penyusutan pada umumnya dalam jangka pendek tidak dapat dikendalikan (non
controllable), tetapi untuk jangka panjang ia merupakan biaya yang dapat
dikendalikan (controllable). Sedangkan biaya tetap yang lain (misalnya gaji)
betul-betul merupakan biaya yang dapat dikendalikan oleh manajemen perusahaan.
- Hubungan dengan tingkat kegiatan perusahaan
Biaya tetap
timbul akibat adanya kapasitas tertentu dalam perusahaan. Selama suatu
perusahaan memiliki kapasitas tersebut, maka perusahaan tidak dapat menghindari
adanya unsur biaya tetap. Sebagai contoh biaya depresiasi (penyusutan) akan
tetap membebani perusahaan tanpa memandang beberapa bagian dari kapasitas yang
mengganggur (tidak digunakan).
- Relevant range
Relevant range
menjadi batas sampai sejauh mana biaya-biaya betul-betul bersifat tetap. Pada
umumnya, biaya-biaya tersebut akan bersifat tetap pada suatu relevant range
tertentu dan akan berubah di luar range tersebut. Hanya sedikit biaya yang
betul-betul bersifat konstan dalam berbagi tingkat penggunaan kapasitas dari
nol sampai kapasitas penuh.
- Dasar pengukuran
Biaya tetap pada umumnya
diperhitungkan berdasarkan satuan waktu, umpamanya bulan atau tahun. Kedua satuan
tersebut lebih lazim digunakan. Gaji karyawan misalnya ditentukan atas dasar
bulanan.
- Konstan dalam total dan berubah dalam rata-rata
Biaya ini
secara total tidak berubah untuk suatu periode waktu tertentu, namun biaya ini
bersifat variabel yakni cenderung menurun seiring meningkatnya jumlah kegiatan
(output), atau meningkat seiring penurunan jumlah kegiatan.
- Dapat dibebankan kepada departemen-departemen berdasarkan keputusan manajerial atau menurut metode alokasi biaya
- Tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif daripada penyelia operasi.
B. Biaya Variabel
Adalah biaya yang
berubah searah dan sebanding dengan perubahan output atau aktifitas.
Ciri-ciri biaya variabel:
Ciri-ciri biaya variabel:
1. Perubahan jumlah total dalam
proporsi yang sama dengan perubahan volume.
2. Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang relevan.
3. Dapat dibebankan lepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
4. Dapat dikendalikan oleh seorang kepala departemen tertentu.
2. Biaya perunit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang relevan.
3. Dapat dibebankan lepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat.
4. Dapat dikendalikan oleh seorang kepala departemen tertentu.
C.
Biaya Semi Variabel
Merupakan biaya
yang jumlahnya bertambah besar dengan semakin besarnya tingkat kegiatan di
dalam perusahaan, namun pertambahan jumlah biaya ini tidak sebanding dengan
pertambahan tingkat kegiatan yang ada. dapat diartikan bahwa biaya semi
variabel mengandung unsur-unsur biaya yang bersifat tetap maupun yang bersifat
variabel.
Ciri-ciri biaya semi variabel:
Ciri-ciri biaya semi variabel:
1. Meskipun tidak ada aktivitas biaya
ini tetap ada.
2. Total biaya semi variabel akan
berubah jika aktivitasnya berubah.
Metode Pemisahan Biaya
Hendra
Poerwanto
Di dalam penyusunan anggaran variabel,
pemisahan biaya semi variabel menjadi biaya tetap dan biaya variabel tersebut
perlu dilakukan. Hal ini disebabkan oleh karena anggaran variabel tersebut akan
disusun untuk berbagai macam tingkat kapasitas yang dapat diselenggarakan di
dalam perusahaan. Untuk kepentingan ini tentunya harus diketahui seberapa
besarnya porsi biaya tetap dan seberapa besar pula porsi biaya variabel
sehingga pernghitungan jumlah biaya untuk masing-masing tingkat kapasitas akan
dapat dibuat dengan mudah.
Berikut ini beberapa metode atau teknik
yang dapat digunakan untuk memisahkan unsur tetap dan variabel:
a) Metode
Perkiraan Langsung
Metode
perkiraan langsung hanya dapat dipakai pada keadaan tertentu dimana perhitungan unsur-unsur biaya secara
kuantitatif tidak dapat dilakukan karena suatu sebab. Dalam dunia praktis
memang hal ini sering dijumpai dan
bahkan lebih sering dipakai oleh para perencana biaya yang telah berpengalaman
dan yang ingin menghindari perhitungan-perhitungan yang sistematis. Meskipun
demikian tidak dapat dikatakan bahwa metode ini dapat digunakan begitu saja
tanpa memperhatikan data yang
berhubungan. Karena itu metode ini dapat dilaksanakan dalam dua bentuk.
Pertama, berdasarkan perkiraan pihak yang terlibat langsung dan bertanggung
jawab didalam proses produksi dan kedua, dengan berdasarkan pada analisa data
historis dan kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen.
Pada bentuk
pertama perkiraan unsur-unsur biaya sangat diutamakan pada kemampuan seorang
“industrial engineer” yang harus benar-benar terlihat pada proses produksi,
yang mencakup desain barang- barang
yang dihasilkan, layout pabrik, urutan proses produksi, dan segala permasalahan
maupun biaya yang berhubungan. Karenanya ia memegang peranan yang sangat penting dalam hal
penyediaan data biaya produksi untuk keperluan penyusunan anggaran. Cara ini
snagat menitikberatkan pada analisa dan observasi langsung pada proses
produksi, sehingga didapatkan data yang tepat mengenai konsumsi bahan mentah,
tenaga kerja dan tenaga listrik. Cara ini diperlukan apabila data historis
tentang semuanya tidak tersedia atau tidak dapat dipakai lagi untuk masa
mendatang. Atau meskipun data historis cukup tersedia, cara ini dapat dipakai sebagai alat penguji analisa data
historis.
Pada bentuk
kedua perkiraan unsur-unsur biaya lebih dititikberatkan pada analisa terhadap
data biaya historis, interpretasi kebijaksanaan-kebijaksanaan manajemen, dan
evaluasi sifat-sifat dan sebab-sebab timbulnya biaya. Cara ini dapat pula
dipakai sebagai alat pembanding perkiraan biaya yang menggunakan cara
terdahulu.
Berikut
ini beberapa keadaan yang secara umum dimana perkiraan langsung layak
digunakan, yaitu :
Suatu bagian baru saja didirikan, sehingga data historis
biaya di bagian tersebut tidak tersedia atau tidak memadai.
Dilakukannya kegiatan yang tidak rutin, yang dapat
menimbulkan biaya yang cukup besar pada perusahaan umpamanya pengaturan kembali
peralatan-peralatan pabrik.
Mulai dipakainya mesin baru sehingga perusahaan bekerja
dengan kapasitas baru. Kemungkinan pula akibatnya biaya produksi berubah juga,
dan pola biaya historis tidak cocok lagi untuk estimasi biaya dimasa mendatang.
Terjadi perubahan pada metode produksi. Akibatnya
kemungkinan pola biaya berubah pula.
Terjadi perubahan-perubahan manajemen yang
mungkin dapat mempengaruhi pola biaya.
b) Metode Tinggi-Rendah
Dari
geometri dasar, kita mengetahui bahwa dua titik diperlukan untuk menentukan suatu garis. Sekali kita
mengetahui dua titik pada suatu garis
maka persamaannya dapat ditentukan. Ingat bahwa F, komponen biaya tetap adalah perpotongan garis jumlah
biaya dan bahwa V, biaya variabel per
unit adalah kemiringan garis. Dengan dua titik tersebut kemiringan dan perpotongan
dapat ditentukan.
Metode
tinggi-rendah sebelumnya memilih dua titik yang akan digunakan untuk menghitung
parameter F dan V. secara spesifik metode menggunakan titik tinggi dan
rendah.Titik tinggi didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat kegiatan
tertinggi. Titik rendah didefinisikan sebagai titik yang mempunyai tingkat
kegiatan terendah.
Misalkan (
X1 , Y1 ) adalah titik pertama, sebut saja titik rendah dan (X2 , Y2 ) titik
kedua sebagai titik tertinggi. Persamaan untuk menentukan
kemiringan dan
perpotongan secara berturut-turut:
V
= Perubahan pada biaya/Perubahan pada kegiatan
= (Y2-Y1 ) / (X2-X1 ) dan
F = Jumlah biaya gabungan - Biaya Variabel
=
Y2 -V.(X2)
atau F = Y1 - V.(X1)
Perhatikan
bahwa komponen biaya tetap dihitung menggunakan jumlah biaya pada titik (X2,Y2) atau (X1,Y1)
Contoh
Berikut ini data biaya penanganan dan
jumlah perpindahan bahan baku Perusahaan Lasiong selama sepuluh bulan terakhir.
Untuk perusahaan Lasiong, nilai tinggi
adalah biaya penanganan bahan baku $7500 jika 500 perpindahan dilakukan, atau
(500, $7500). Titik rendah adalah biaya penanganan bahan baku sebesar $2000
jika 100 perpindahan dilakukan, atau
(100, $2000). Sekali nilai tinggi dan rendah didefinisikan, nilai F dan V dapat
dihitung.
V = ( Y2-Y1) / (X2-X1 )
= (7500-2000)/(500-100)
= 5500/400
= $ 13,75
F = Y2 -V(X2)
=7500 - 13,75 X (500)
= $ 625
Formula biaya menggunakan metode tinggi
rendah adalah
Y
= $625 + $ 13,75X
Metode
tinggi-rendah mempunyai keunggulan berupa objektivitas. Yaitu, dua orang manapun yang menggunakan metode
tinggi-rendah pada suatu kumpulan data tertentu akan mendapatkan jawaban yang
sama. Selain itu, metode tinggi-rendah
memungkinkan manajer mendapatkan hubungan biaya dengan cepat hanya dengan
menggunakan dua titik data. Misalnya,
seorang manajer mungkin hanya mempunyai data dua bulan. Kadang-kadang
data ini cukup untuk mendapatkan perkiraan kasar dari hubungan biaya.
Namun metode tinggi
rendah tidak sebaik metode yang lain. Karena
metode ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Titik tinggi
dan rendah sering sebagai apa yang disebut di luar garis. Mereka mungkin
meewakili hubungan biaya kegiatan yang tidak khas. Jika demikian, formula biaya
yang dihitung menggunakan dua titik ini tidak mewakili apa yang biasanya
terjadi.
Jika
titik-titik ini bukan di luar garis, pasangan titik-titik lainnya jelas lebih
mewakili.
c) Metode
Diagram Pencar
Yang pertama
kali harus dilakukan dalam metode diagram pencar adalah mengumpulkan data dari
sejumlah biaya-biaya masa lalu pada berbagai tingkat kegiatan. Kemudian data
tersebut digambarkan dalam grafik dua
sumbu. Sumbu vertikal atau sumbu Y untuk menggambarkan biaya. Sedangkan sumbu
horizontal atau sumbu X untuk menggambarkan
tingkat kegiatan.
Langkah
selanjutnya membuat garis lurus sedekat mungkin dengan titik-titik tersebut.
Untuk menentukan besarnya komponen biaya tetap
dilakukan dengan cara memperpanjang garis lurus sampai memotong sumbu vertikal. Titik potong di sumbu
vertikal menunjukkan besarnya Biaya
Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC). Untuk biaya variabel total dihitung dengan cara mengurangi biaya total atau
Total Cost dengan biaya tetap total.
Biaya variabel per unit dapat dihitung dengan cara membagi biaya variabel total dengan tingkat kegiatan
dari biaya total yang telah dipilih.
Contoh:
Berikut ini
data biaya pemeliharaan mesin per bulan tahun 20XX
Dalam Diagram Pencar di atas nampak
bahwa biaya tetap modal berada pada titik Rp 220.000,-. Ini terjadi pada titik
perpotongan yang terjadi pada sumbu vertikal
atau sumbu Y.
Perhitungan VC
adalah:
Biaya Total
(bulan Desember) = Rp 700.000,-
Biaya Tetap
Total = Rp
220.000,-
Biaya Variabel
Total = Rp
480.000,-
Biaya Variabel per unit = Biaya Variabel
Total/Volume Kegiatan
Biaya Variabel per unit = Rp 480.000/600 =
Rp 800 per unit
Dengan demikian diperoleh fungsi biaya
pemeliharaan:
Y = 220.000 + 800 (X)
Setelah fungsi
biaya pemeliharaan diketahui, maka besarnya biaya pemeliharaan dalam bulan
tertentu dapat diperkirakan.
Misalnya pada tingkat kegiatan 200 jam
mesin, besarnya biaya pemeliharaan adalah:
Y = 220.000+800 (X)
Y = 220.000+800(200)
Y = Rp 380.000,-
d) Metode Korelasi
Metode
pemisahan biaya dengan menggunakan konsep dtatistik korelasi. Fungsi matematis
dibuat berdasarkan analisis hubungan antara dua variabel yakni variabel Y yang
mewakili biaya dan variabel X yang mewakili satuan kegiatan.
e) Metode
Matematis
Metode pemisahan biaya dengan
menggunakan konsep matematik dimana Y = a + bX. Y mewakili Jumlah biaya dan X
mewakili Volume kegiatan, b mewakili Biaya Tetap dan b mewakili biaya variabel
per unit. Penyusunan fungsi matematis dilakukan dengan memperhatikan sifat dan
karakteristik biaya.
Komentar
Posting Komentar