Materi Peramalan Penjualan (Proyeksi Penjualan)
MATERI III
Peramalan Penjualan ( Proyeksi Penjualan)
Deskripsi Materi :
Mampu membuat
proyeksi anggaran untuk dijabarkan dalam rencana penjualan
Proyeksi Anggaran
Pemahaman mengenai
peran Forecasting Budget bagi kegiatan peranggaran dan penerapan teknik-teknik
forecasting
Pengertian mengenai peramalan penjualan diantaranya:
Peramalan penjualan adalah perkiraan atau proyeksi secara teknis permintaan
konsumen potensial untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
Peramalan penjualan adalah Budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan datang,serta
berisi taksiran-taksiran tentang keadaan atau posisi keuangan
perusahaan pada suatu saat yang akan datang.
Intinya peramalan penjualan (sales
forecasting) ialah teknik proyeksi
permintaan langganan yang potensial untuk suatu waktu tertentu dengan
berbagai asumsi.
Hasil dari suatu
peramalan penjualan lebih merupakan pernyataan atau penilaian yang
dikuantifisir terhadap kondisi masa depan mengenai penjualan sebagai proyeksi
teknis dari permintaan konsumen potensial untuk jangka waktu tertentu.Meskipun
demikian hasil perkiraan yang diperoleh mungkin saja tidak sama dengan rencana.
Pada umumnya hasil dari suatu peramalan penjualan akan
dikonversikan menjadi rencana penjualan dengan memperhitungkan berbagai hal
berikut :
a.Pendapat manajemen
b.Strategi-strategi yang direncanakan
c.Keterkaitan dengan sumber daya
d.Ketetapan manajemen dalam usaha mencapai sasaran
penjualan
Dengan adanya peramalan penjualan
produk di suatu perusahaan,maka manajemen perusahaan tersebut akan dapat
melangkah kedepan dengan lebih pasti.Atas dasar peramalan penjualan yang
disusun ini manajemen perusahaan akan dapat memperoleh gambaran tentang keadaan
masa depan perusahaan. Gambaran
keadaan penjualan pada waktu yang akan datang ini sangat penting bagi manajemen
perusahaan, karena kebijakan perusahaan akan sangat dipengaruhi oleh besarnya
penjualan produk perusahaan tersebut.
Dalam menjalankan usahanya perusahaan biasanya
melakukan 2 pendekatan, yakni
1. Speculative Approach (pendekatan
spekulasi )
Di mana perusahaan tidak memperhitungkan resiko yang
diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor intern dan ekstern.
2. Calculated Risk Approach (
pendekatan penghitungan risiko )
Di mana perusahaan secara aktif melakukan estimasi
terhadap resiko yang diakibatkan oleh ketidak-pastian faktor-faktor ekstern dan
intern.
Faktor internal (faktor yang dapat dikendalikan), seperti misalnya:
Kualitas dan
kegunaan produk yang terdiri dari :
1. Bagaimana produk di pakai,
2. Mengapa orang membeli produk tersebut,
3. Penggunaan potensial produk,
4. Perubahan yang dapat menaikan kegunaan produk.
Ongkos
produksi dan distribusi produk.
1. Proses pembentukan produk,
2. Teknologi yang di pakai,
3. Bahan mentah yang di pakai,
4. Kapasitas produksi.
Kecakapan manajemen
(management skill) yang terdiri atas :
1. Penghayatan persoalan yang di hadapi,
2. Kemampuan melihat reaksi pesaing.
3. Kemampuan Melakukan Forecast
Faktor eksternal (faktor yang tidak dapat dikendalikan).
Seperti misalnya:
Kecakapan manajemen pesaing.
Konsumen,
peraturan hukum, keadaan politik, kondisi lingkungan, perubahan
teknologi, barang substitusi, selera
masyarakat
Peramalan penjualan merupakan pendekatan yang berbasis dengan
memperhitungkan risiko yang mungkin akan terjadi dimasa yang akan datang.
Peramalan penjualan merupakan pusat dari seluruh perencanaan perusahaan yang
menggambarkan potensi penjualan serta luas pasar yang akan dikuasai di masa
yang akan dating
Hubungan Peramalan dengan Rencana
Peramalan bukan merupakan rencana. Peramalan adalah
tentang apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang sedang rencana
merupakan penentuan apa yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Peramalan
penjualan menjadi suatu alat yang dapat mempengaruhi manajer dalam membuat
perencanaan penjualan.Dalam rencana penjualan,perusahaan memasukkan keputusan
manajemen berdasar hasil ramalan,masukkan lain dan kebijakan manajemen tentang
hal-hal yang berkaitan (contoh volume penjualan, harga,usaha
penjualan,produksi,dan biaya-biaya)
Pengaruh Kebenaran Asumsi
Asumsi mempunyai pengaruh terhadap
ketepatan peramalan yang dibuat.Jika asumsi yang dibuat tepat atau mendekati
kenyataan,maka forecast yang
dihasilkan juga akan mendekati kebenaran, sebaliknya jika asumsinya tidak tepat
akan menyebabkan forecast yang
dihasilkan akan mengalami penyimpangan.
Metode Peramalan Penjualan (Sales Forcasting)
Ada banyak metode peramalan yang bisa digunakan. Pemilihan metode forecasting dan "nilai" dari hasil peramalan sangat bergantung pada kendala-kendala yang ada dalam sistem forecasting.
Ada banyak metode peramalan yang bisa digunakan. Pemilihan metode forecasting dan "nilai" dari hasil peramalan sangat bergantung pada kendala-kendala yang ada dalam sistem forecasting.
Kendala-kendala
tersebut antara lain:
a) Waktu yang diperlukan untuk melakukan persiapan melakukan peramalan.
a) Waktu yang diperlukan untuk melakukan persiapan melakukan peramalan.
b)
Kurangnya data yang relevan, baik dari sumber internal maupun eksternal.
c) Kualitas data-data yang tersedia
d) Fasilitas pengolahan data dan tenaga ahli
c) Kualitas data-data yang tersedia
d) Fasilitas pengolahan data dan tenaga ahli
Jenis kendala yang disebut pertama,
kedua dan ketiga akan berpengaruh pada kualitas data, sedang kendala yang
disebut terakhir lebih banyak bergantung pada kebijakan pengalokasian dana
untuk kepentingan forecasting.
Efektivitas Peramalan
Efektivitas sistem peramalan dalam membantu organisasi dapat dievaluasi berdasarkan empat kriteria berikut:
·
Accuracy. Ini merupakan
aspek terpenting dari forecast, karena perbedaan antara aktual dan forecast
berarti biaya. Lebih jauh, forecast error dapat menjadi sumber terjadinya
kesulitan-kesulitan yang serius, misalnya bila forecast lebih besar dari aktual
maka akan terjadi kapasitas menganggur dan surplus persediaan, dan bila
forecast lebih kecil dari aktual maka dapat terjadi stockout atau opportunity
loss.
·
Stability vs Responsiveness. Artinya forecast harus mampu mengkover kompleksitas dan ketidakpastian
lingkungan baik yang disebabkan oleh long
term growth trend maupun seasonal
influences
·
Objectivity. Kadang-kadang
kondisi yang diramalkan tidak dapat atau tidak ada kaitannya dengan data
historis yang digunakan dalam forecasting. Bila demikian maka pertama, data
tetap diolah secara obyektif apa adanya, kedua baru kemudian hasil forecasting
pada pengolahan data secara obyektif disesuaikan dengan memperhitungkan
perkembangan terakhir situasi dan kondisi.
·
Timing. Agar sistem forecasting dapat efektif, maka forecast harus tersedia tepat waktu.
·
Benefit to Cost Ratio. Merupakan perbandingan antara
manfaat yang berupa perbaikan kualitas keputusan sehubungan dengan adanya
sistem peramalan yang diukur dengan cost saving dan biaya untuk membangun dan
memelihara sistem peramalan. Rasio yang dapat dijadikan sebagai
kriteria tunggal bagi perlu tidaknya sistem forecasting dalam perusahaan.
Metode Peramalan
Berikut beberapa metode peramalan yang dapat digunakan untuk kepentingan peramalan penjualan:
1.
Metode Peramalan Kualitatif
Forecast berdasarkan pendapat ( judgement method ). Di gunakan untuk menyusun forecast penjualan
maupun forecast kondisi bisnis pada umumnya.
Pendapat-pendapat yang di pakai sebagai
dasar melakukan forecast adalah :
a. Pendapat Salesman
a. Pendapat Salesman
Salesman di
minta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau kemunduran segala hal yang berhubungan
dengan tingkat penjualan pada daerahnya masing-masing.
b. Pendapat Sales Manajer
Pada umumnya
estimasi kepala bagian penjualan dapat lebih obyektif karena mempertimbangkan
banyak faktor. Ini juga di sebabkan pendidikannya yang relatif lebih tinggi dan
pengalamannya yang lebih luas di bidang penjualan.
c. Pendapat Para Ahli
Kadang-kadang
estimasi yang di lakukan oleh para salesman dan sales manager ada
pertentangannya. Sehingga perusahaan perlu memperkerjakan para konsultan di
dalam perusahaannya
d. Survey Konsumen
Dan jika
pendapat dari ketiga bagian di atas itu sangat kurang maka perusahaan perlu
meminta pendapat dari konsumen. Dengan cara melakukan survei atau penelitian
kepada konsumen.
2.
Model Kuantitatif (statistik/Statistic Method)
Peramalan
menghendaki perpaduan antara analisis ilmiah kuantitatif dengan menggunakan
statistik sebagai alat primer dalam membuat peramalan. Berikut ini beberapa
metode peramalan dengan menggunakan pendekatan statistik:
a. Trend bebas
b. Trend setengah rata-rata
c. Trend Matematis
b. Trend setengah rata-rata
c. Trend Matematis
·
Metode moment
·
Metode Least Square
·
Metode Regresi
3. Model Khusus
Metode khusus ini adalah cara khusus
untuk meramalkan penjualan dengan menggunakan analisis market share, analisis
product line, dan analisis pengguna akhir
Model kuantitatif (statistik) dalam realita
penggunaan secara keseluruhan masih kurang dapat di percaya hasilnya, sebab
banyak hal yang tidak dapat di ukur secara kuantitatif seperti :
·
Perkembangan politik
·
Struktur masyarakat
·
Perubahan secara konsumen
Pertimbangan Pemilihan
Metode Peramalan
Pemilihan metoda yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
Pemilihan metoda yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Sifat produk
2.
Metoda distribusi (langsung/ tak
langsung)
3. Besarnya perusahaan dibanding pesaing
4. Tingkat persaingan
5. Data historis yang tersedia
6. Akurasi metoda
7. SDM yang dimiliki untuk melakukan
forecasting
8. Horison waktu perencanaan
9. Waktu yang tersedia
10. Ketersediaan dana
Komentar
Posting Komentar