Materi Anggaran Produksi
MATERI V
ANGGARAN PRODUKSI
Deskripsi
Materi :
Mampu menghitung kebutuhan produksi dan membuat rencana
produksi
Pemahaman tentang penyusunan anggaran produksi dan
rencana produksi
A.
Pengertian Anggaran Produksi
Anggaran produksi
adalah suat perencanaan secara terperinci mengenai jumlah unit produk yang akan
diproduksi selama periode yang akan datang, yang di dalamnya mencakup rencana
mengenai jenis (kualitas), jumlah (kuantitas), waktu (kapan) produksi akan
dilakukan. Anggaran produksi berarti anggaran kegiatan, karena produksi adalah
proses kegiatan membuat produk. Produksi tidak perlu dianggarkan, tetapi
dijadwalkan (Ellen Christina, 2001: 60 )
Dalam pengertian
sempit anggaran produksi adalah merupakan jumlah yang harus diproduksi. Jumlah
barang yang akan dijual akan mencerminkan pendekatan yang berbeda yaitu
kebijaksanaan tingkat produksi yang menekankan pada stabilitas produksi
persediaan yang mengambang, dan jika kebijaksanaan ditekankan pada tingkat
penjualan maka pengendalian tingkat persediaan yang mengambang. Kombinasi
keduanya akan memunculkan produksi dan persediaan akan berubah dalam batas
waktu tertentu.
Anggaran produksi
disusun dengan memperhatikan semua kegiatan produksi yang yang diperlukan untuk
menunjang anggaran penjualan yang telah disusun. Rencana produksi meliput
penentuan produk yang harus diproduksi untuk memenuhi penjualan yang
direncanakan dan memepertahankan tingkat persediaan barang jadi yang
diinginkan.
Anggaran produksi adalah perencanaan dan pengorganisasian
sebelumnya mengenai orang-orang, bahan-bahan, mesin-mesin, dan peralatan lain
serta modal yang diperlukan untuk memproduksi barang pada suatu priode tertentu
dimasa depan sesuai dengan apa yang dibutuhkan atau diramalkan (Adi Saputro,
1995: 35 ).
B.
Kegunaan Anggaran Produksi
Anggaran produksi berguna untuk pedoman kerja, koordinasi
kerja, dan pengendalian kerja divisi produksi. Semua level manajer di divisi
produksi harus bekerja berdasar anggaran produksi. Di samping itu anggaran
produksi berguna untuk:
1.
menunjang kegiatan
penjualan,
2.
menjaga tingkat
persediaan barang jadi yang sewaktu-waktu di minta oleh konsumen,
3.
mengendalikan
kegiatan produksi agar dapat meneipta harga pokok produksi yang serendah –
rendahnya.
Secara umum
anggaran produksi berguna sebagai pedoman kerja , pengkoordinasian kerja dan
pengawasan kerja. Sedangkan secara khusus anggaran produksi dapat berguna
sebagai (Apandi Nasehatun,1999 :27 ) :
1.
Menunjang kegiatan
penjualan, sehingga produk dapat disediakan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan.
2.
Menjaga tingkat
persediaan yang memadai dengan cara mengusahakan persediaan yang tidak terlalu
besar dan tidak terlalu kecil.
3.
Mengatur produksi
agar biaya produksi dapat ditekan seminimal mungkin.
Adapun tujuan dari anggaran produksi adalah sebagai
berikut :
a.
Untuk mencapai
tingkat keuntungan tertentu, misalnya berapa hasil yang diproduksi supaya dapat
dicapai tingkat keuntungan dengan persentase tertentu dari keuntungan setahun
terhadap penjualan yang diinginkan.
b.
Untuk menguasai
pasar tertentu, sehingga hasil perusahaan ini tetap mempunyai market share
tertentu.
c.
Untuk mengusahakan
supaya perusahaan pabrik ini bekerja pada tingkat efisien tertentu.
d.
Untuk mengusahakan
dan mempertahankan supaya pekerjaan dan kesempatan kerja yang sudah ada dapat
sernakin berkembang.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Anggaran Produksi
Anggaran produksi seperti dihitung berdasarkan anggaran
penjualan menentukan anggaran penggunaan bahan, anggaran pembelian bahan,
anggaran biaya upah buruh atau anggaran biaya tenaga kerja langsung, dan
anggaran biaya ovehead pabrik. Perencanaan dan penjadwalan produksi adalah
tugas pabrik yang menyangkut penentuan jumlah barang yang diproduksi dan
penentuan waktu produksi.
Oleh sebab itu
faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi antara lain
adalah:
1)
Rencana penjualan
yang tertuang dalam anggaran penjualan,
2)
Kapasitas pabrik
dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan,
3)
Tenaga buruh
termasuk rekruitmen, pelatihan, penempatan, penggpahan, dan pemutusan hubungan
kerja,
4)
Bahan baku termasuk
teknik transportasi dan pergudangan, dan
5)
Modal kerja untuk
menjalankan proses produksi
Faktor-faktor
Internal dan Eksternal dalam Penyusunan Budget Produksi :
Faktor internal
adalah faktor-faktor yang berada dalam perusahaan yang mempunyai pengaruh
terhadap kelangsungan perusahaan :
a.
Penjualan tahun
lalu’bisajadi patokan
b.
Kebijakan
perusahaan yang berhubungan dengan harga jual
c.
Syarat pembayaran
barang yang dijual
d.
Pemilihan saluran
distribusi
e.
Tenaga kerja yang
dimiliki perusahaan (Quantitatif atau Qualitatif)
f.
Modal kerja yang
dimiliki perusahaan (Current asset -Current liabilities)
g.
Fasilitas yang
dimiliki perusahaan
h.
Kebijaksanaan
perusahaan yang dimiliki perusahaan dibidang-bidang lain.
Faktor-faktor
eksternal/ faktor luar perusahaan, tapi memiliki pengaruh terhadap perusahaan :
a.
Persaingan
b.
Tingkat pertumbuhan
penduduk
c.
Tingkat penghasilan
masyarakat
d.
Tingkat pendidikan
masyarakat
e.
Tingkat penyebaran
masyarakat
f.
Agama, adat
istiadat dan kebijaksanaanmasyarakat
g.
Kebijaksanaan
pemerintah
h.
Keadaaan
perekonomian internasional maupun nasional dan kemajuan tehnologi.
Penyusunan
Anggaran Produksi
Dalam penyusunan
anggaran produksi yang mengutamakan stabilitas produksi ditentukan terlebih
dahulu kebutuhan selama 1 tahun, kemudian diperkirakan kebutuhan setiap bulannya.
Akhirnya tingkat persediaan disesuaikan dengan kebutuhan, agar produksi tetap
stabil.
Penyusunan anggaran
produksi tergantung pada anggaran penjualan. Dalam kondisi pasar persaingan
sempurna, anggaran penjualan merupakan acuan utama untuk menyusun anggaran
produksi, anggaran biaya pemasaran, anggaran biaya administrasi dan anggaran
laba operasi. Manajer produksi sebelum melaksanakan kegiatan menyusun anggaran
produksi dalam unit dan anggaran persediaan barang jadi dalam unit (Munandar,
1999 : 32 ).
Suatu produksi
dapat berjalan dengan lancar apabila interaksi antara faktor¬faktor produksi
yang digunakan. Apabila hal tersebut dilakukan dengan sempurna maka akan
menghasilkan output yang baik. Dengan adanya pengaturan dalam faktor-faktor
produksi tersebut dapat diperbaiki tingkat efektifitas dan efisiensi proses
produksi yang akhirnya tujuan manajemen produksi akan dapat dicapai dengan
baik.
Pengolahan
faktor-faktor produksi yang ada sebaiknya dilakukan berdasarkan kesempatan yang
dimiliki selanjutnya dipilih kesempatan yang mana dapat dicapai, sebenarnya
sangat banyak kesempatan terbuka untuk dilaksanakan, tetapi karena adanya
keterbatasan dalam faktor-faktor produksi, maka harus dilakukan suatu prosedur
sesuai dengan jenis usaha dan kegiatan yang dilakukan. “Secara formal dapat
dinyatakan bahwa prosedur merupakan bagian dari urutan kronologis dan cara yang
ditetapkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Urutan kronologis merupakan ciri
khas dari setiap prosedur, sebuah prosedur menunjukkan bagaimana masing-masing
tugas akan dilaksanakan dan siapa yang akan melaksanakannya”.
Untuk itu peranan
prosedur perencanaan produksi dalam setiap perusahaan sangat besar, karena
seluruh tugas yang dilakukan dalam proses produksi harus ditetapkan dalam
rencana.
Dalam
menetapkan prosedur perencanaan maka pimpinan harus memperhatikan
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a.
Menetapkan tujuan
maupun serangkaian tujuan.
b.
Merumuskan keadaan
saat ini.
c.
Mengidentifikasikan
segala kemudahan dan hambatan.
Mengembangkan rencana atau
serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan.
Komentar
Posting Komentar